Banyak pelajar yang tidak menyadari bahwa mereka sering melakukan kesalahan atau hal yang tidak boleh dilakukan saat TOEIC test. Kesalahan seperti ini bisa berakibat fatal terhadap skor akhir. Kamu mungkin merasa sudah belajar dengan baik, tetapi tanpa strategi tepat, hasilnya bisa jauh dari harapan.
Kesalahan kecil seperti kurang memahami instruksi, tidak mengatur waktu dengan baik, atau terpaku terlalu lama pada satu soal bisa membuat skor TOEIC-mu turun. Karena itu, penting untuk mengenali kesalahan-kesalahan umum agar kamu bisa menghindarinya dan apa saja strategi untuk meraih skor maksimal. Semua hal tersebut akan kamu temukan pembahasannya pada artikel ini.
Topik Pembahasan
- Hal yang Tidak Boleh Dilakukan Saat Tes TOEIC dan Tips Menghindarinya
- 1. Tidak Mengenal Format Tes
- 2. Mengabaikan Manajemen Waktu
- 3. Tidak Menambah Kosakata
- 4. Tidak Menguasai Grammar
- 5. Menerjemahkan Semua ke Bahasa Indonesia
- 6. Kurang Latihan Listening
- 7. Asal Menjawab Soal
- 8. Terburu-buru Menjawab
- 9. Tidak Membaca Instruksi dengan Cermat
- 10. Mengabaikan Latihan Speaking dan Writing
- Tips Persiapan untuk Tes TOEIC
Hal yang Tidak Boleh Dilakukan Saat Tes TOEIC dan Tips Menghindarinya
Menghadapi tes TOEIC sering kali membuat banyak peserta melakukan kesalahan yang sebenarnya bisa dihindari. Kamu mungkin sudah belajar dengan baik, namun tanpa strategi yang tepat, hal-hal kecil justru bisa menurunkan skor secara signifikan. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui apa saja hal yang tidak boleh dilakukan saat tes TOEIC serta bagaimana cara menghindarinya.
1. Tidak Mengenal Format Tes
Banyak peserta yang kurang memahami format tes TOEIC sebelum ujian berlangsung. Padahal, tes ini memiliki dua bagian utama: listening dan reading, masing-masing dengan tipe soal berbeda. Jika kamu tidak mengenal format tes TOEIC, waktu ujian akan terbuang hanya untuk memahami instruksi soal. Jadi, tips menghindari kesalahan di TOEIC yang paling mendasar adalah pahami dulu format tes tersebut.
Untuk menghindari hal ini, lakukan latihan rutin dengan soal-soal model TOEIC agar kamu terbiasa dengan pola dan format ujiannya. Jangan hanya mengerjakan sekali atau dua kali, tapi buat jadwal teratur, misalnya 3–4 kali seminggu dengan durasi tertentu, supaya otakmu terlatih menghadapi variasi soal.
Fokuslah pada pembiasaan: semakin sering kamu berlatih, semakin cepat kamu mengenali tipe pertanyaan yang muncul. Kerjakan latihan tentang incomplete sentences, text completion, hingga reading comprehension. Semakin sering proses ini dilakukan, semakin kuat pula pemahamanmu.
2. Mengabaikan Manajemen Waktu
Tes TOEIC memiliki batasan waktu yang ketat, sehingga manajemen waktu adalah kunci. Banyak peserta gagal menyelesaikan semua soal karena terlalu lama fokus pada satu pertanyaan. Akibatnya, mereka justru melewatkan soal-soal yang sebenarnya bisa dijawab dengan mudah.
Untuk mengatasinya, biasakan diri berlatih menggunakan timer agar kamu bisa mengatur waktu secara realistis sesuai dengan format tes sebenarnya. Misalnya, untuk TOEIC Reading, targetkan menyelesaikan 100 soal dalam 75 menit dengan membagi waktu. Untuk Listening, selesaikan 100 soal dalam 45 menit dengan fokus penuh pada audio yang hanya diputar sekali.
Jangan hanya mengandalkan sekali latihan, tetapi ulangi beberapa kali agar kamu terbiasa menjaga ritme. Selain itu, evaluasi dengan mencatat bagian mana yang paling banyak memakan waktu. Cari strategi untuk mempercepat, seperti teknik membaca cepat (skimming & scanning) pada reading atau fokus kata kunci dalam percakapan listening.
3. Tidak Menambah Kosakata
Sebagian peserta merasa kosakata yang dimiliki sudah cukup, padahal TOEIC mencakup topik yang luas seperti bisnis, perjalanan, hingga kesehatan. Keterbatasan kosakata bisa membuatmu gagal memahami konteks soal dengan baik.
Cara terbaik untuk memperkaya kosakata adalah dengan konsisten mencatat kata baru setiap hari, baik dari bacaan, latihan soal, maupun percakapan sehari-hari. Jangan sekadar menulis arti katanya saja, tetapi lengkapi dengan sinonim, antonim, dan contoh kalimat agar lebih mudah dipahami dalam konteks nyata.
Setelah mencatat, segera gunakan kosakata tersebut dalam percakapan, baik dengan teman, tutor, atau bahkan melalui self-talk, serta aplikasikan dalam tulisan seperti jurnal harian atau ringkasan bacaan. Hal ini penting karena otak akan lebih mudah mengingat kata jika digunakan secara aktif, bukan hanya dihafal secara pasif.
4. Tidak Menguasai Grammar
Walaupun tidak ada soal grammar secara langsung, kemampuan tata bahasa tetap diuji dalam TOEIC. Jika pemahaman grammar lemah, kamu bisa salah menjawab pertanyaan meski sudah mengerti arti katanya.
Untuk menghindari kesalahan ini, luangkan waktu khusus untuk mempelajari kembali aturan grammar dasar dari sumber yang terpercaya. Manfaatkan buku grammar internasional atau modul resmi TOEIC/IELTS. Fokuslah pada aspek-aspek penting yang sering muncul dalam ujian, misalnya tenses, subject-verb agreement, penggunaan preposisi, serta struktur kalimat kompleks.
Kamu bisa memulai dari soal sederhana, lalu secara bertahap naik ke soal yang lebih sulit sehingga kemampuanmu meningkat konsisten. Selain itu, biasakan untuk menganalisis jawaban yang salah. Dengan latihan yang terstruktur seperti ini, peluangmu menjawab soal reading dengan akurat akan jauh lebih besar.
5. Menerjemahkan Semua ke Bahasa Indonesia
Salah satu kebiasaan yang menghambat adalah menerjemahkan semua pertanyaan ke bahasa ibu atau Bahasa Indonesia, sebelum menjawab. Hal ini hanya membuang waktu dan sering kali membuatmu salah memahami maksud soal.
Latih dirimu untuk berpikir langsung dalam bahasa Inggris. Mulailah dengan membaca berita, artikel, atau mendengarkan podcast dalam bahasa Inggris tanpa bantuan terjemahan. Cara ini akan meningkatkan kecepatan berpikir dan pemahamanmu.
6. Kurang Latihan Listening
Listening section sering menjadi momok karena peserta jarang berlatih mendengar percakapan dalam berbagai aksen. Padahal, variasi aksen sangat mungkin muncul dalam ujian dan bisa menyulitkan jika kamu tidak terbiasa.
Untuk menghindarinya, biasakan mendengarkan audio bahasa Inggris dari berbagai sumber, seperti berita internasional, film, atau podcast. Jangan hanya fokus pada kata-kata, tetapi perhatikan konteks keseluruhan agar lebih mudah memahami pesan yang disampaikan.
7. Asal Menjawab Soal
Karena berbentuk pilihan ganda, banyak peserta terbiasa menebak jawaban secara acak. Padahal, strategi ini justru menurunkan peluang mendapatkan jawaban yang benar.
Gunakan metode eliminasi untuk mempersempit pilihan jawaban dengan cara menyingkirkan opsi yang jelas-jelas salah. Misalnya, jika dalam soal listening terdapat kata kunci tertentu, fokuslah pada jawaban yang relevan dengan kata kunci tersebut. Kamu bisa singkirkan opsi lain yang tidak sesuai konteks.
Perhatikan juga distraktor atau jawaban pengecoh yang biasanya dibuat mirip-mirip agar kamu bingung. Jika kamu sudah bisa mengurangi pilihan dari empat menjadi dua, peluang untuk menjawab benar akan semakin besar.
8. Terburu-buru Menjawab
Batasan waktu memang ketat, tetapi menjawab dengan tergesa-gesa justru meningkatkan risiko kesalahan. Beberapa peserta bahkan melewatkan detail penting karena terlalu cepat memilih jawaban.
Untuk menghindari hal ini, kendalikan ritme saat mengerjakan soal. Fokus pada ketelitian, lalu gunakan waktu tersisa untuk meninjau kembali jawabanmu.
9. Tidak Membaca Instruksi dengan Cermat
Kesalahan fatal lainnya adalah mengabaikan instruksi soal. Meski sudah sering latihan, tetap ada kemungkinan instruksi di ujian berbeda. Jika tidak diperhatikan, kamu bisa salah menjawab atau melewatkan syarat khusus.
Biasakan membaca instruksi dengan teliti sebelum mulai menjawab. Hal ini mungkin memakan waktu beberapa detik, tetapi bisa menyelamatkanmu dari kesalahan yang tidak perlu.
10. Mengabaikan Latihan Speaking dan Writing
Bagian speaking dan writing sering dianggap mudah sehingga diabaikan. Namun, jika tidak dipersiapkan dengan baik, hasilnya bisa mengecewakan. Banyak peserta terburu-buru tanpa merencanakan jawaban.
Kamu bis berlatih berbicara lebih jelas, terstruktur, dan percaya diri. Saat menulis, gunakan struktur esai sederhana: pembukaan, isi, dan penutup. Cara ini akan membuat jawabanmu lebih rapi dan mudah dipahami penguji.
Tips Persiapan untuk Tes TOEIC
Menghadapi tes TOEIC membutuhkan strategi dan persiapan yang matang agar kamu bisa mendapatkan skor maksimal. TOEIC bukan sekadar menguji kemampuan bahasa Inggris, tetapi juga mengukur seberapa siap kamu menggunakan bahasa tersebut di dunia profesional. Oleh karena itu, memahami cara belajar yang tepat akan membuat kamu lebih percaya diri saat hari ujian tiba.
Tetapkan Target yang Jelas
Langkah pertama yang perlu kamu lakukan adalah menetapkan target atau tujuan. Jika TOEIC digunakan untuk melamar pekerjaan, cari tahu standar skor yang dipersyaratkan. Menentukan target skor yang realistis akan membantu kamu fokus dalam belajar. Hindari menetapkan target terlalu tinggi yang justru bisa membuat kecewa ketika tidak tercapai.
Selain itu, ingat bahwa kamu bisa mengikuti tes TOEIC berkali-kali jika diperlukan. Jadi, cobalah untuk merencanakan target bertahap agar progres belajarmu lebih terukur. Dengan begitu, kamu akan lebih termotivasi untuk terus meningkatkan kemampuanmu dari waktu ke waktu.
Pahami Format Tes
Sebelum mulai belajar, sangat penting untuk memahami struktur dan format tes TOEIC. Tes ini terbagi menjadi bagian listening dan reading yang masing-masing punya karakteristik berbeda. Dengan memahami format, kamu akan lebih siap menghadapi setiap jenis soal yang muncul.
Cobalah latihan soal atau model tes untuk membiasakan diri. Semakin sering kamu berlatih, semakin “alami” rasanya saat mengerjakan ujian sebenarnya. Latihan ini juga akan membantumu mengatur strategi waktu agar tidak tertinggal saat hari ujian.
Buat Rencana Belajar
Prokrastinasi adalah musuh terbesar dalam persiapan TOEIC. Begitu kamu memutuskan untuk ikut tes, sebaiknya langsung susun rencana belajar. Konsistensi adalah kunci utama untuk mencapai skor maksimal.
Kamu bisa memilih belajar mandiri menggunakan buku atau ikut kursus persiapan TOEIC. Idealnya, kombinasikan keduanya agar hasil lebih maksimal. Jika belajar mandiri, pastikan menggunakan sumber terpercaya dan memiliki tutor atau teman untuk berdiskusi ketika ada materi yang sulit.
Atur Waktu Belajar dengan Tepat
Setiap bagian dalam TOEIC memiliki bobot skor yang berbeda. Jangan hanya fokus pada bagian yang kamu sukai. Justru, bagian yang terasa sulit sebaiknya mendapatkan porsi belajar lebih banyak.
Buat jadwal belajar yang terstruktur, misalnya fokus pada satu bagian setiap harinya. Dengan cara ini, kamu bisa melatih semua keterampilan bahasa Inggris secara merata dan terhindar dari ketimpangan kemampuan di bagian tertentu.
Bangun Kosakata yang Kuat
Salah satu alasan utama banyak peserta gagal adalah kosakata yang terbatas. Mulailah membuat catatan khusus untuk menyimpan kosakata baru yang kamu temui. Jangan hanya menghafal daftar kata, tetapi gunakan kata-kata tersebut dalam kalimat nyata agar lebih mudah diingat.
Ingat, TOEIC banyak menggunakan kosakata seputar dunia bisnis, perjalanan, perbankan, hingga kantor. Jadi, fokuslah memperluas kosakata yang relevan dengan tema-tema tersebut. Dengan kosakata yang kuat, kamu bisa lebih percaya diri memahami soal-soal dalam tes.
Identifikasi Kelemahanmu
Seiring berjalannya waktu, kamu pasti akan semakin mengenali bagian mana yang paling menantang dalam belajar bahasa Inggris. Ada yang merasa kesulitan memahami grammar, ada pula yang lebih sering kewalahan memperluas kosakata atau memahami bacaan panjang. Begitu menemukan kelemahan tersebut, jangan diabaikan—justru jadikan itu sebagai fokus utama dalam latihan.
Misalnya, jika grammar sering membuat bingung, kamu bisa mencari referensi tambahan melalui buku latihan, video pembelajaran, atau ambil kelas khusus grammar. Jika masih terasa sulit, mintalah bantuan tutor atau teman belajar untuk menjelaskan konsep yang belum sepenuhnya kamu pahami.
Dengan fokus memperbaiki kelemahan sejak awal, persiapanmu akan menjadi lebih efektif dan terarah. TOEIC bukan hanya menguji pengetahuan umum bahasa Inggris, tapi juga seberapa konsisten kamu menggunakan bahasa dalam konteks akademik maupun profesional. Semakin cepat kamu mengidentifikasi kelemahan dan menemukan cara mengatasinya, semakin besar peluang meraih skor tinggi di hari ujian.
Belajar Mengeliminasi Distraktor
Dalam soal TOEIC, selalu ada jawaban pengalih yang dibuat untuk mengecoh peserta. Dengan berlatih, kamu bisa belajar mengenali pola distraktor seperti kata-kata mirip, homonim, atau pengulangan kata.
Jika sudah terbiasa, kamu bisa lebih mudah mempersempit pilihan jawaban dan meningkatkan peluang menjawab benar. Teknik ini sangat membantu terutama saat menghadapi soal listening yang bergerak cepat.
Latih Kecepatan Mendengarkan
Bagian listening TOEIC seringkali menjadi tantangan karena kamu tidak bisa mengulang rekaman. Oleh karena itu, biasakan mendengarkan sekali saja tanpa mengulang. Jika tidak tahu jawaban, buat tebakan terbaik dan segera lanjut ke soal berikutnya.
Melatih kecepatan mendengarkan akan membantumu tetap fokus sepanjang tes. Jangan sampai waktu terbuang karena terlalu lama memikirkan satu soal.
Latihan Membaca Lantang
Membaca dengan suara keras bisa meningkatkan pemahaman listening dan reading sekaligus. Dengan cara ini, kamu akan terbiasa dengan ritme bahasa Inggris sehingga lebih cepat memahami teks yang panjang.
Selain itu, kamu juga bisa merekam suara sendiri lalu mendengarkannya kembali. Cara ini akan membantumu menilai kefasihan serta memperbaiki intonasi dalam berbahasa Inggris.
Buat Jurnal Bahasa Inggris
Membuat jurnal bahasa Inggris bisa menjadi salah satu cara paling efektif untuk meningkatkan kemampuan bahasa secara menyeluruh. Dengan menulis jurnal, kamu bisa melatih grammar, memperkaya kosakata, dan mengasah keterampilan menulis dalam konteks nyata. Tidak perlu menulis hal-hal yang kaku atau formal—cukup ceritakan pengalaman sehari-hari, proses belajar, kata baru yang kamu temui, atau bahkan opini pribadi tentang topik tertentu.
Konsistensi jauh lebih penting daripada panjang tulisan, jadi usahakan menulis secara rutin, misalnya 10–15 menit setiap hari. Dari kebiasaan kecil ini, lama-kelamaan kamu akan lebih terbiasa menyusun kalimat dengan struktur yang benar sekaligus memperluas perbendaharaan kata.
Jika kamu belajar bersama teman, aktivitas ini bisa dibuat lebih interaktif dengan cara saling bertukar tulisan. Membaca jurnal teman tidak hanya memberimu perspektif baru, tapi juga melatih kemampuan editing dan kepekaan terhadap kesalahan grammar. Saat menemukan kesalahan, kamu bisa mencoba memperbaikinya, sehingga secara tidak langsung kamu sedang mempersiapkan diri menghadapi soal grammar di TOEIC.
Baca Juga: Jenis Tes Kemampuan Bahasa Inggris: TOEFL, IELTS, TOEIC, dan Lainnya
Sekarang, kamu sudah mendapatkan penjelasan lengkap tentang hal yang tidak boleh dilakukan saat TOEIC dan apa saja tips persiapannya. Memiliki skor TOEIC yang maksimal sangat penting karena dapat menjadi penentu keberhasilan dalam dunia akademik maupun karir.
Untuk membantu kamu meningkatkan skor TOEIC, ICAN English hadir dengan program kursus yang dirancang sesuai kebutuhan. Konsultasikan bagaimana cara agar kamu bisa meraih skor maksimal pada tes TOEIC bersama ICAN English mulai hari ini!