Ketika kamu belajar membuat kalimat dalam bahasa Inggris, salah satu hal terpenting yang harus diperhatikan adalah penggunaan to be passive voice yang tepat. Tanpa memilih bentuk to be yang sesuai dengan subjek dan tense, kalimat pasif akan terdengar salah secara grammar. Hal ini bisa membingungkan pembaca atau pendengar. Misalnya, dalam kalimat pasif present tense, kamu perlu menggunakan is, am, atau are, sementara pada past tense, bentuk yang benar adalah was atau were.
Pemahaman yang baik tentang to be bukan hanya membantu kamu menulis kalimat pasif dengan benar, tetapi juga meningkatkan kepercayaan diri dalam berkomunikasi. Dengan menguasai aturan ini, kamu dapat menyampaikan ide lebih jelas dan profesional, terutama dalam konteks akademik atau pekerjaan. Artikel ini akan menjelaskan seputar to be pada passive voice, aturan, dan contoh kalimatnya.
Topik Pembahasan
Cara Menentukan To Be Pada Passive Voice & Contoh Kalimat
Untuk membentuk kalimat pasif yang benar dalam bahasa Inggris, kamu harus memperhatikan penggunaan to be dengan cermat. To be berperan sebagai penghubung utama antara subjek dengan kata kerja bentuk ketiga (V3). Setiap tense memiliki pola to be berbeda.
Ada enam cara utama menentukan to be dalam passive voice yang wajib kamu pahami. Setiap bentuk akan dijelaskan secara detail di bagian berikut secara lengkap dengan rumus dan contoh agar kamu lebih mudah memahaminya.
Passive Voice: Simple Present Tense
Dalam penggunaan to be passive voice pada bentuk simple present tense, kamu harus memahami bahwa inti dari kalimat pasif adalah menekankan objek dari kalimat aktif. Oleh karena itu, pemilihan to be sangat penting agar kalimatmu benar secara grammar. Berikut adalah rumus membuat kalimat passive voice pada simple present tense:
S + am/are/is + V3 + (by + O)
Pada tense ini, bentuk to be yang digunakan adalah am, is, atau are, tergantung pada subjek kalimat. Setelah to be, kata kerja selalu berbentuk past participle (V3). Berikut adalah contoh kalimat serta penjelasannya dalam bentuk tabel:
| Kalimat Pasif | Penjelasan | 
| We are allowed to watch the match by our parents. | Subjek “We” bersifat jamak, sehingga menggunakan are. Kata kerja utama berubah menjadi V3 “allowed” dari kata kerja dasar “allow”. Kalimat ini menunjukkan bahwa kami (we) menerima izin dari orang tua kami. | 
| The book is read by many students every day. | Subjek “The book” adalah tunggal, maka digunakan is. Kata kerja dasar “read” dalam bentuk V3 tetap sama, tetapi pelafalannya berbeda. Kalimat ini menekankan bahwa buku itu dibaca setiap hari oleh banyak siswa. | 
| I am invited to the meeting. | Subjek “I” selalu menggunakan am dalam simple present tense. Kata kerja “invite” diubah ke V3 “invited”. Kalimat ini menunjukkan bahwa aku menerima undangan ke rapat. | 
Dengan memahami pola ini, kamu bisa lebih mudah membuat berbagai variasi kalimat pasif dalam simple present tense. Ingatlah selalu untuk menyesuaikan to be dengan subjek, karena inilah kunci utama agar struktur kalimatmu tidak salah.
Selain itu, penggunaan bentuk V3 tidak boleh diabaikan, karena tanpa itu kalimat pasif akan terdengar janggal atau tidak bermakna. Jika kamu membiasakan diri berlatih dengan banyak contoh, pemahaman ini akan semakin melekat dan membuatmu lebih percaya diri dalam menggunakan passive voice.
Passive Voice: Simple Past Tense
Dalam passive voice bentuk simple past tense, fokus kalimat tetap pada objek yang menerima tindakan, bukan pada pelaku. Bedanya dengan simple present tense adalah bentuk to be yang digunakan. Rumus dasar yang bisa kamu gunakan adalah:
S + was/were + V3 + (by + O)
Pada tense ini, kamu harus memakai was untuk subjek tunggal (I, he, she, it, atau benda tunggal) dan were untuk subjek jamak (they, we, you, atau benda jamak). Setelah to be, kata kerja yang dipakai selalu dalam bentuk past participle (V3). Berikut contoh kalimat dalam bentuk tabel agar lebih mudah dipahami:
| Kalimat Pasif | Penjelasan | 
| This proposal was made by my brother yesterday. | Subjek “This proposal” tunggal sehingga menggunakan was. Kata kerja “make” diubah ke bentuk V3 “made”. Kalimat ini menekankan bahwa proposal itu dibuat oleh kakakku kemarin. | 
| The letters were sent by the secretary last week. | Subjek “The letters” jamak, maka digunakan were. Kata kerja “send” menjadi V3 “sent”. Kalimat ini menjelaskan bahwa surat-surat dikirim oleh sekretaris minggu lalu. | 
| He was invited to the wedding party. | Subjek “He” tunggal, sehingga dipakai was. Kata kerja “invite” berubah menjadi V3 “invited”. Kalimat ini menunjukkan bahwa dia menerima undangan ke pesta pernikahan. | 
Hal paling penting dalam menulis kalimat passive voice pada tense ini adalah menyesuaikan penggunaan was dan were dengan subjek. Inilah kunci utama yang menentukan apakah struktur kalimatmu tepat atau tidak. Pastikan juga untuk selalu menggunakan bentuk V3 agar makna pasif tetap konsisten.
Passive Voice: Simple Future Tense
Dalam passive voice bentuk simple future tense, kalimat digunakan untuk menyatakan suatu tindakan yang akan terjadi di masa mendatang dengan fokus pada objek. Rumus umum membuat passive voice dalam bentuk simple future tense adalah berikut:
S + will be + V3 + (by + O)
Berbeda dengan simple present atau simple past, bentuk to be yang digunakan dalam tense ini adalah will be untuk semua subjek, baik tunggal maupun jamak. Setelah will be, kata kerja harus berbentuk past participle (V3) agar kalimat pasif sesuai aturan grammar. Agar lebih jelas, perhatikan contoh berikut dalam tabel:
| Kalimat Pasif | Penjelasan | 
| The report will be checked by the manager tomorrow. | Subjek “The report” tunggal, namun dalam future tense selalu menggunakan will be. Kata kerja dasar “check” diubah menjadi V3 “checked”. Kalimat ini menunjukkan bahwa laporan akan diperiksa oleh manajer besok. | 
| These houses will be built near the river. | Subjek “These houses” jamak, tetapi tetap menggunakan will be. Kata kerja dasar “build” diubah menjadi V3 “built”. Kalimat ini menekankan bahwa rumah-rumah ini akan dibangun di dekat sungai. | 
| Our presentation will be prepared by the team next week. | Subjek “Our presentation” tunggal, sehingga tetap digunakan will be. Kata kerja “prepare” berubah menjadi V3 “prepared”. Kalimat ini menyatakan bahwa presentasi kita akan dipersiapkan oleh tim minggu depan. | 
Dengan memahami pola ini, kamu akan lebih mudah membentuk kalimat pasif untuk menyampaikan rencana, janji, atau prediksi di masa depan. Kuncinya adalah konsisten menggunakan will be untuk semua subjek. Selanjutnya, pastikan kata kerja berada dalam bentuk V3. Pola ini akan terasa lebih alami ketika digunakan dalam percakapan maupun tulisan formal.
Passive Voice: Simple Past Future
Dalam passive voice bentuk simple past future, kalimat digunakan untuk menyatakan suatu tindakan yang diprediksi atau diharapkan terjadi di masa depan tetapi dilihat dari sudut pandang lampau. Rumus umum dalam membuat passive voice bentuk simple present tense adalah:
S + would be/should be + V3 + (by + O)
Pada tense ini, bentuk to be yang digunakan adalah would be atau should be, kemudian diikuti dengan past participle (V3). Penggunaan would be umumnya untuk menyatakan prediksi atau rencana, sementara should be lebih ke arah kewajiban atau seharusnya dilakukan. Berikut contoh kalimat dalam bentuk tabel dan penjelasannya:
| Kalimat Pasif | Penjelasan | 
| The task would be finished by the team before the deadline. | Subjek “The task” tunggal, menggunakan would be, lalu diikuti V3 “finished”. Kalimat ini menekankan bahwa tugas itu akan diselesaikan oleh tim sebelum batas waktu. | 
| The documents should be submitted by the students yesterday afternoon. | Subjek “The documents” jamak, menggunakan should be, lalu diikuti V3 “submitted”. Kalimat ini menekankan bahwa dokumen seharusnya sudah dikumpulkan kemarin sore. | 
| The letter would be delivered to her house the next day. | Subjek “The letter” tunggal, menggunakan would be, lalu diikuti V3 “delivered”. Kalimat ini menunjukkan bahwa surat tersebut akan dikirim ke rumahnya pada hari berikutnya. | 
Dengan memahami pola ini, kamu bisa membedakan fungsi antara would be dan should be dalam kalimat pasif. Would be lebih sering digunakan untuk rencana atau kejadian yang diprediksi terjadi di masa depan dari sudut pandang lampau. Should be digunakan untuk menyatakan kewajiban atau sesuatu yang seharusnya dilakukan.
Baca Juga:
Macam Contoh Passive Form
Passive Voice: Continuous Tense
Dalam passive voice bentuk continuous tense, fokus kalimat tetap pada objek yang sedang mengalami tindakan. Perbedaannya dengan bentuk lain adalah adanya tambahan kata being setelah to be. Fungsinya menunjukkan bahwa tindakan tersebut berlangsung pada suatu waktu tertentu.
Jenis ini berlaku untuk present continuous, past continuous, dan future continuous. Berikut adalah apa saja rumus membuat passive voice dalam bentuk continous tense:
- Present Continuous Tense: S + am/are/is + being + V3 + (by + O)
- Past Continuous Tense: S + was/were + being + V3 + (by + O)
- Future Continuous Tense: S + am/are/is + going to be + V3 + (by + O)
Pemahaman pola ini sangat penting agar kamu bisa mengekspresikan kejadian yang sedang terjadi dalam bentuk pasif dengan benar. Berikut contoh kalimat dalam tabel:
| Kalimat Pasif | Penjelasan | 
| The room is being cleaned by the staff right now. | Subjek “The room” tunggal, menggunakan is. Kata kerja dasar “clean” diubah ke V3 “cleaned”. Tambahan being menandakan bahwa proses pembersihan sedang berlangsung saat ini. | 
| The documents were being copied by the secretary when I arrived. | Subjek “The documents” jamak, menggunakan were. Kata kerja dasar “copy” diubah ke V3 “copied”. Kalimat ini menunjukkan bahwa dokumen sedang difotokopi ketika aku tiba. | 
| The new bridge is going to be constructed by the government next year. | Subjek “The new bridge” tunggal, menggunakan pola is going to be. Kata kerja “construct” diubah ke V3 “constructed”. Kalimat ini menekankan bahwa jembatan baru akan dibangun oleh pemerintah tahun depan. | 
Dengan memahami pola ini, kamu bisa menggunakan passive voice untuk menggambarkan peristiwa sedang berlangsung maupun yang direncanakan. Kuncinya adalah konsisten menambahkan being pada present dan past continuous, serta menggunakan pola going to be pada future continuous.
Passive Voice: Perfect Tense
Dalam passive voice bentuk perfect tense, ciri khas yang harus kamu perhatikan adalah adanya tambahan kata been setelah to be. Pola ini berlaku untuk present perfect, past perfect, dan future perfect tense. Berikut adalah rumus membuat kalimat passive voice untuk bentuk perfect tense:
- Present Perfect Tense: S + has/have + been + V3 + (by + O)
- Past Perfect Tense: S + had + been + V3 + (by + O)
- Future Perfect Tense: S + will have + been + V3 + (by + O)
Struktur ini digunakan untuk menunjukkan bahwa suatu tindakan telah selesai atau akan selesai pada titik waktu tertentu, tetapi fokus tetap pada objek yang menerima tindakan. Berikut contoh kalimat sesuai tiap-tiap rumus, lengkap dengan penjelasannya dalam tabel:
| Kalimat Pasif | Penjelasan | 
| The project has been completed by the students. | Subjek “The project” tunggal, menggunakan has. Kata kerja “complete” diubah ke V3 “completed”. Kalimat ini menekankan bahwa proyek telah selesai dikerjakan oleh para siswa. | 
| The meeting had been postponed by the manager before the announcement. | Subjek “The meeting” tunggal, menggunakan had. Kata kerja “postpone” diubah ke V3 “postponed”. Kalimat ini menekankan bahwa rapat sudah ditunda oleh manajer sebelum pengumuman. | 
| The road will have been repaired by the workers next month. | Subjek “The road” tunggal, menggunakan will have. Kata kerja “repair” diubah ke V3 “repaired”. Kalimat ini menunjukkan bahwa jalan akan sudah diperbaiki oleh para pekerja bulan depan. | 
Dengan memahami pola ini, kamu bisa menggunakan passive voice dalam konteks perfect tense untuk menekankan hasil atau penyelesaian suatu tindakan. Kuncinya adalah konsisten menambahkan been setelah kata kerja bantu sesuai tense. Selanjutnya, diikuti dengan bentuk V3.
Belajar passive voice to be terbilang penting, karena membantu kamu memahami berbagai cara menyampaikan informasi dalam Bahasa Inggris. Apalagi ketika fokusnya bukan pada pelaku, melainkan pada tindakan atau objek yang dikenai. Dengan menguasai passive voice, kamu akan lebih mudah membaca teks formal, artikel berita, hingga laporan ilmiah yang sering menggunakannya.
Tertarik meningkatkan pemahaman passive voice dan kemampuan Bahasa Inggrismu secara menyeluruh? Yuk, gabung di kelas bahasa Inggris interaktif ICAN English dari sekarang! Manfaatkan berbagai program kursus kami yang dirancang untuk memberikan pemahaman dasar berbahasa Inggris bagi semua kalangan. Dengan metode belajar menyenangkan di ICAN English, kemampuan berbahasa Inggrismu akan meningkat!
 
								 
															




